Pokok pikiran dalam merancang database adalah bagaimana merancang database agar dapat memenuhi kebutuhan saat ini, dan juga kemudahan dikembangkannya untuk masa yang akan datang.
Pada database yang digunakan oleh single user atau hanya beberapa user saja, perancangan database tidaklah sulit. Tetapi jika ukuran database yang sedang atau besar (25 - ratusan user yang berisikan jutaan bytes informasi dan melibatkan ratusan query dan program-program aplikasi, contoh : industri-industri, asuransi, hotel, travel, dll yang seluruhnya tergantung pada kesuksesan dari operasi-operasi databasenya), perancangan database menjadi sangat kompleks.
Oleh karena itu para pemakai mengharapkan penggunaan database yang sedemikian rupa sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan seluruh user tsb.
Tujuan perancangan database :
• untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
• memudahkan pengertian struktur informasi
• mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space)
Proses Perancangan Database
6 fase proses perancangan database :
1. Pengumpulan data dan analisis
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemilihan DBMS
4. Perancangan DB secara logika (data model mapping)
5. Perancangan database secara fisik (membuat file/tabel,melakukan coding)
6. Implementasi Sistem database.
Perancangan Secara Konseptual
Perancangan database secara konseptual merupakan sebuah tugas bagi seorang Database Administrator. Model konseptual mengkombinasikan beberapa cara untuk memproses data dan untuk beberapa aplikasi. Model konseptual juga tidak tergantung aplikasi tertentu dan tidak tergantung DBMS, Hadware yang digunakan. Pada perancangan model konseptual tinjauan dilakukan pada struktur data dan relasi antar file menggunakan model dan relasional. Terdapat dua teknik dalam merancang database yaitu :
- Teknik Entity Relationship
- Teknik Normalisasi